Sabtu, 29 Agustus 2015

IDENTIFIKASI DAN PROFIL UMKM PADA KLASTER PARIWISATA KELURAHAN TAWANGMANGU KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR



LINGKUNGAN NGLEDOK SARI





1)     KRIPIK TEMPE “KANA”

Lingkungan Ngledoksari merupakan lingkungan di kelurahan Tawangmangu yang paling terpencil daerahnya karena akses jalannya cukup sulit ditempuh. Namun demikian, lingkungan Ngledoksari sangat terkenal dengan kripik tempenya. Salah satu kripik tempe yang paling terkenal yaitu Kripik Tempe “KANA” yang diproduksi oleh Bapak Ismi Setiawan yang bermukim di Rt 03/12 Ngledoksari. Nama “KANA” berasal dari nama penggabungan anaknya yang bernama Tika (15 th) dan Tina (13 th). Modal awal yang digunakan Bapak Ismi Setiawan yaitu sebesar Rp 1.500.000,00. Awal produksi hanya mempunyai tenaga kerja berjumlah 5 orang. Namun sekarang tenaga kerja yang ada di tempat produksi tersebut ada 9 orang. Bapak Ismi Setiawan telah memproduksi kripik tempe sekitar 7 tahun dan keuntungan setiap bulannya sebesar Rp 6.000.000,00.

Kendala yang dihadapinya adalah mengenai masalah tenaga kerja yang masih minim serta didalam memproduksi kripik tempe masih dilakukan secara manual. Kendala yang dihadapi adalah factor cuaca, jika cuaca terlalu dingin maka tempe harus dipanasi. Selain itu kendaraan yang digunakan sebagai alat transportasimasih menggunakan mobil sendiri. Kripik tempe yang diproduksi oleh Bapak Ismi Setiawan belum memiliki ijin dari pemerintah seperti BPOM dan P-IRT, namun Bapak Ismi Setiawan sendiri mempunyai rencana mengenai pengajuan P-IRT. Produk kripik tempe  tersebut dapat bertahan selama 15 hari, dan didalam 15 hari tersebut produk kripik tempe yang diproduksi selalu habis dipasaran. Setiap harinya Bapak Ismi Setiawan memproduksi sebanyak 6 kg kripik tempe dengan harga jual 1 kg sebesar Rp 25.000,00. Dihari Raya Idul Fitri permintaan pasar sebanyak 1,5 kw. Permintaan pasar hanya di daerah Karanganyar.

Walaupun bahan-bahan baku yang digunakan untuk memproduksi kripik tempe naik, harga produk yang diperjualkan tidak mengalami kenaikan. Selama 7 tahun memproduksi kripik tempe, Bapak Ismi Setiawan beberapa kali menghadiri pameran di Boyolali  tidak setiap bulan, namun jika ada undangan saja. Didalam pameran tersebut Bapak Ismi Setiawan belum pernah mendapat penghargaan sama sekali serta belum pernah mendapat bantuan dari pemerintah. Bapak Ismi Setiawan sendiri tidak berani mengajukan kredit kepada bank untuk memperbesar produksinya karena kurangnya pengetahuan mengenai ekonomi di perbankan. Lahan belakang dari rumah Bapak Ismi Setiawan dimanfaatkan untuk proses pengemasan yang dikerjakan oleh 3 orang. Bahan baku kedelai yang sudah tidak digunakan diberikan sapi untuk dimakan.
 


Selain kripik tempe yang diproduksi, Bapak Ismi Setiawan juga memproduksi tempe panjang yang dibungkus dengan plastic dan dipasarkan dengan harga Rp 3.000,00 per bungkus. Modal yang digunakan untuk memproduksi tempe dan kripik tempe terpisah. Produk tempe panjang hanya dijual didaerah Tawangmangu saja. Laba yang diperoleh didalam memproduksi tempe panjang sebanyak Rp 6.000.000,00. Karyawan digaji setiap 2 hari sekali. Sebelum karyawan diperkerjakan, ada pelatihan terlebih dahulu untuk setiap karyawan. Produksi kripik tempe tersebut libur jika Bapak Ismi Setiawan beserta keluarga pulang kekampung yaitu ke Jawa Timur. Di Jawa Timur juga terdapat usaha kripik tempe yang didirikan oleh Orangtua dari istri Bapak Ismi Setiawan.


 

1 komentar:

  1. Online Casino – Best Online Casinos of 2021 - Kadangpintar
    A complete overview of Online Casino Games and Features. Best Online 제왕 카지노 Casinos of 2021 · 1. Wild Casino, +250 · 2. Spins, +100 · 카지노 3. kadangpintar Slot

    BalasHapus